A. Sistem Rem Mekanik
Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol yang berputar besama dengan roda. Rem tromol mempunyai keuntungan dibandingkan dengan tipe rem cakram, yaitu adanya self energizing effect yang memperkuat daya pengereman, hanya saja konstruksinya agak rumit dan tertutup sehingga radiasi panas ke udara luar dan water recovery kurang baik. Water recovery merupakan kemampuan bidang gesek (sepatu rem/pad) untuk mengembalikan koefisien gesek pada kondisi semula, pada saat sistem rem terkena air yang mengakibatkan koefisien gesek sepatu rem/pad menjadi berkurang karena terlumasi oleh air. Pada saat sistem rem terkena air, tipe rem cakram memiliki kemampuan water recovery yang lebih baik dibandingkan dengan sistem rem tromol, hal ini disebabkan karena air akan terlempar keluar dari permukaan cakram dan pad karena adanya gaya sentrifugal. Pada rem tromol tetap akan menyisakan air di antara sepatu rem dan tromol sehingga koefisien gesek rem menjadi rendah.
Gambar Rem Tromol
Pada rem tromol dibagi menjadi 2 tipe :
1. Single Leading Shoe Type / Leading Trailing Shoe Type
Rem jenis ini biasaya digunakan untuk sepeda motor dengan klasifiskasi engine dibawah
250 cc.
Konstruksi dari tipe ini terdapat 2 sepatu rem (brake shoe). Sepatu rem yang terbawa oleh
putaran tromol dan cenderung melengket disebut sebagai leading shoe, sedangkan sepatu
rem yang terdorong ke dalam oleh putaran tromol disebut trailing shoe. Leading shoe
menghasilkan daya pengeremen yang lebih besar dibandingkan dengan trailing shoe sebagai
akibat adanya self energizing effect yang diperoleh karena leading shoe terbawa oleh
putaran tromol. keausan pada leading shoe lebih besar dibanding keausan pada trailing shoe.
Gambar Sepatu Primer dan Sekunder
2. Double Leading Shoe Type.
Rem jenis ini biasanya digunakan pada motor besar tipe lama dan sekarang mungkin
sudah jarang dipergunakan. Konstruksi rem ini menggunakan dua sepatu rem seperti
pada single leading shoe type, akan tetapi pada double leading shoe type digunakan dua
bubungan rem (brake cam), sehingga kedua sepatu rem menjadi leading dan menghasilkan
daya pengereman yang besar karena kedua sepatu rem menghasilkan self energizing effect
yang memperkuat daya pengereman.
Gambar Double Leading Shoe Type
B. Pemeriksaan, Perawatan, Perbaikan dan Penyetelan Drum Brake Sepeda Motor.
1. Pemeriksaan keausan sepatu rem
a. Keausan sepatu rem ditunjukkan oleh indikator batas keausan (wear indicator
plate/wear indicator limit).
Gambar Tanda Pembatas
b. Permukaan gesek sepatu rem yang kotor karena debu/terlihat mengkilap dapat dipergunakan
kembali setelah dibersihkan dengan cara diamplas. Jangan menggunakan tekanan udara
ataupun sikat kering untuk membersihkan rem, karena debu rem mengandung asbes dan
partikel lain yang berbahaya bagi kesehatan.
c. Sepatu rem wajib diganti apabila
1) Ketebalan kurang dari batas service yang diijinkan.
2) Permukaan gesek sepatu rem terkena gemuk/oli pelumas.
Gambar Pengukuran Ketebalan Kanvas Rem
2. Pemeriksaan tromol rem
a. Pergunakan vernier caliper untuk mengukur diameter lining tromol, lakukan
pengukuran pada beberapa tempat dan dapatkan ukuran yang terbesar untuk menentukan
nilai keausannya.
Gambar Pengukuran Diameter Tromol
b. Jika tromol rem berkarat, bersihkan dengan amplas.
c. Memberikan pelumasan menggunakan grease pada brake cam dan anchor pin,
hindarkan grease mengenai lining tromol/sepatu rem.
d. Untuk rem tromol roda depan, jangan lupa periksa pula fungsi speedometer drive gear.
Gambar Komponen yang wajib diberi pelumasan greas
e. Memeriksa ketepatan pemasangan wear indicator plate dan brake arm terhadap
tanda pemasangannya
Gambar Pemeriksaan Ketepatan Pemasangan
f. Penyetelan jarak main bebas tuas/pedal rem
Tuas rem (depan) : 10 – 20 mm
Pedal rem (belakang) : 20 – 30 mm
Gambar Penyetelan Sistem Rem Tromol
Comments
Post a Comment